Tuesday, October 4, 2011


“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon cinta-Mu dan cinta orang-orang yang mencintai-Mu serta cinta yang dapat mendekatkan aku kepada cinta-Mu. Ya Allah apa saja yang Engkau anugerahkan kepadaku dari apa-apa yang aku cintai maka jadikanlah ia sebagai kekuatan untukku dalam mencintai apa yang Engkau cintai…” ~Amin

”Sesungguhnya Allah SWT mempunyai seratus rahmat dan Dia menurunkan satu rahmat untuk jin, manusia, binatang dan serangga. Dengan satu rahmat itu semua makhluk saling menyayangi dan binatang buas mempunyai rasa kasih sayang terhadap anaknya. Adapun rahmat yang sembilan puluh sembilan lagi, Allah menyimpannya untuk diberikan pada hari kiamat sebagai wujudnya rasa sayang terhadap hamba-hamba-Nya. (Hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim).



Cinta kepada Allah bukan hanya menjanjikan kebahagiaan. Ia juga akan melahirkan peribadi yang memiliki kekuatan dan keberanian yang maha hebat dalam menghadapi ujian di dunia. Sabda Rasulullah SAW yang mafhumnya:
”Apabila Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menguji mereka.” (Hadis riwayat al-Tirmidzi).
Sebagaimana Ibrahim AS yang meredah lautan api, Muhammad SAW pula hidup dikelilingi musuh yang mahu membunuhnya. Para sahabat baginda rela bertaruh nyawa demi cinta kepada Rabbul ’Alamin. Sejarah telah mencatatkan kata-kata sakti seorang sahabat Rasulullah SAW, Mush’ab bin Umair ketika dipaksa untuk meninggalkan agama Allah SWT oleh bondanya yang hendak membunuh diri untuk memaksanya murtad. Beliau berkata: ”Wahai ibu, jika ibu memiliki seratus nyawa sekalipun, dan nyawa itu keluar dari jasadmu satu persatu aku tetap beriman kepada Tuhanku.” Begitulah jika Al-Rahman telah mencurahkan cinta-Nya pada seorang insan. Mush’ab mengajar kita untuk meninggikan cinta kepada Allah pada darjat tertinggi melebihi dari yang lain. Ada tiga cara yang telah dilalui oleh orang-orang pilihan Allah untuk mendapatkan cinta-Nya yang abadi.






No comments:

Post a Comment